Pesawaran, jaktinews.com – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesawaran nomor urut dua, Nanda Indira dan Antonius Muhammad Ali berkomitmen dalam mendukung pemerintah pusat untuk mewujudkan generasi emas 2045.
Hal ini selaras dengan program yang diusung oleh paslon Nanda- Anton, yakni melalui program milenial produktif dan kreatif dengan memanfaatkan sumber daya alam dikolaborasikan dengan digitalisasi.
Calon Bupati Pesawaran, Nanda Indira menjelaskan bahwa adanya perbedaan karakteristik generasi milenial berdasarkan wilayah dan sosial ekonomi. Yang umumnya ditandai dengan peningkatan penggunaan komunikasi, media serta teknologi digital.
“Dengan diberikannya ruang dan pelatihan untuk meningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia,red) maka diharapkan mereka dapat memiliki daya saing, serta dapat berkembang secara optimal sebagai SDM yang unggul dan menjadi pemimpin masa depan bangsa ini,” kata Nanda, Senin (04/11/2024).
Menurut Nanda, untuk mencapai tujuan tersebut perlu peran serta seluruh masyarakat dan stakeholder dalam membimbing generasi muda, supaya tidak terjerumus kedalam hal negatif yang merugikan masa depan generasi muda.
“Tentu kami juga akan bersinergi dengan semua pihak dalam mewujudkan generasi emas, kami akan memberikan edukasi dengan kualitas pendidikan yang optimal,” ucapnya.
Sementara, Calon Wakil Bupati Pesawaran, Antonius Muhammad Ali menambahkan, program yang akan dijalankan untuk mendukung generasi muda yang produktif dan inovatif agar generasi milenial menjadi generasi yang mandiri, tidak bergantung dengan bantuan pemerintah.
“Sering sekali masyarakat belum sadar akan pentingnya melakukan hal yang produktif untuk menciptakan produk baru yang dapat mendongkrak ekonomi, dengan memanfaatkan sumberdaya alam dilingkungan masyarakat,” kata Anton.
Selain itu, Anton juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mengenal potensi diri dan lingkungan, guna memberikan nilai efektivitas dalam bekerja yang berdampak pada penghasilan atau perputaran roda ekonomi di masyarakat.
“Melalui pembinaan masyarakat desa yang produktif dan inovatif menjadi pencipta lapangan kerja baru, yang diharapkan bisa meningkatkan produktifitas masyarakat dan dapat menekan angka pengangguran bagi generasi muda,” tandas Anton. (red)