Bandar Lampung-jaktinews.com- Ratusan petani singkong dari berbagai daerah di Lampung menggelar demonstrasi di depan Halaman kantor gubernur Provinsi Lampung pada hari Senin pagi, 12 Januari 2025.
Demonstrasi dimulai pukul 09.30 WIB di Lapangan Korpri. Namun, hingga pukul 11.30 WIB, belum ada satu pun perwakilan dari pemerintah maupun DPRD yang menemui para masa demonstran.
Para petani meminta penetapan harga singkong sebesar Rp1.400 per kg dengan toleransi maksimal 15 persen, serta meminta penetapan tersebut memiliki kekuatan hukum yang mengikat.
Unjuk rasa yang awalnya berlangsung kondusif, sempat memanas ketika para petani berupaya menembus barikade kawat berduri yang dijaga aparat kepolisian guna memasuki gedung DPRD.
Para petani singkong mendesak Pj Gubernur Lampung, Samsudin dan perwakilan DPRD Lampung untuk keluar dan menemui pedemo.
“Kami sudah lelah dengan harga singkong yang murah. Kami bekerja keras, tapi hasil yang kami dapatkan sangat kecil,” teriak salah satu perwakilan petani singkong.
“Kami menuntut pemerintah untuk segera mengambil langkah konkrit untuk menaikkan harga jual singkong. Kami juga meminta agar pemerintah membantu kami agar segera ditetapkan secara sah dalam hukum,” jelas orator unjuk rasa.
Orator demo menambahkan, bahwasanya keputusan PJ. Gubernur yang menetapkan harga 1.400 per kilogram hanya ucapan belaka, sebab dilapangan harga yang mereka beli hanya berkisar 900 rupiah saja.
“Kami menuntut pemerintah agar harga dilapangan dapat ditetapkan sesuai dengan keputusan yang telah ditetapkan PJ. Gubernur.” Ujar orator unjukrasa.
“Dan kami meminta agar Gubernur dapat menemui perwakilan kami agar dapat berunding, kalau tidak kami akan menggelar demo serupa disetiap kantor pemerintah daerah kabupaten/kota,” pungkasnya.
(Tim)